RESENSI BUKU "TAPAK JEJAK"
March 25, 2020Judul buku : Tapak jejak
Peulis buku : Fiersa besari
Penerbit buku : Media kita
Cetakan: I
Tebal buku : 312 halaman
-plorog-
akhirnya setelah sebelumnya saya menulis tentang buku arah langkah, yang memang di akhiri dengan kata-kata "semoga ada kelanjutannya" nah ternyata betul memang ada kelanjutannya, sepertinya bila dijadikan menjadi satu buku novel akan terlalu tebal. itu yang saya baca pula di sebuah kata pengantar di tapak jejak.
-sinopsis-
bulan april, tahun 2013 berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda, tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di indonesia. meski akhirnya teman seperjalanan satu persatu memilih arah pulang, langkah yang sudah dijejaki harus diteruskan.
tapak jejak akan melanjutkan perjalanan arah langkah, mengunjungi daerah-daerah di wilayah timur indonesia, menelusuri keindahan alam, budaya, dan tradisi menembus dinding kegelisahan akan makna keluarga dan rumah.
namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah bahwa sejauh apapun kaki melangkah, hati kita akan selalu menemukan arah pulang menuju satu tempat yang paling tepat : rumah.
-tema-
masih sama dengan buku sebelumnya, ini adalah buku kelanjutan temanya pun masih tentang petualangan, penjelajahan, perjalanan seorang fiersa besari yang didasari dendam kepada sang mantan dan masih juga menceritakan betapa indahnya negeri indonesia timur.
-penokohan-
1. bung (fiersa besari)
2. banyak tokoh yang ditemui bung saat perjalanan ke timur ini
-alur-
dalam novel lanjuran ini, ada kepingan ingatan yang diceritakan sangat detail. dan masih sama juga menceritakan tentang begitu nekatnya menjelajah sampai ke timur sana
-amanat-
dalam hal mengenang, penulis menceritakan begitu kentalnya cerita di masa lalu atau cerita ketika dia saat kecil, mengenang disini di artikan bahwa tidak semua tentang arti mengenang yang pahit harus dilupakan , ada saatnya dan ada waktunya untuk di ingat kembali dan menjadi sebuah pembelajaran. penulis juga memberikan kesan bahwa pentingnya menjaga alam dan budaya.
-Kelebihan Novel-
masih sama dengan novel sebelumnya, buku ini benar-benar membawa pembaca kepada dunia yang dijelajahi fiersa besari, indahnya serunya bertualang di alam di indonesia. masih terdapat foto ciamik yang selaly di ambil penulis saat berkelana. dan lagi-lagi di tiap bab nya menarik diberijudul untuk menambah pengetahuan berbahasa seperti :
DERANA
(a) tahan dan tabah menderita sesuatu (tidak lekas patah hati, putus asa, dan sebagainya)
KAUL
(a) niat yang diucapkan sebagai janji untuk melakukan sesuatu jika permintaannya dikabulkan dan sebagainya ; nazar
-kekurangan novel-
saat sedang asik membaca dibagian akhir ada halaman yang tercetak double dari halaman 185 sampai 200, hm lumayan banyak, mungkin hanya buku saya saja yang seperti itu. semoga tidak untuk buku-buku lain. dan teruntuj media kita di mohon untuk teliti dalam pencetakan buku
-kutipan buku-
"tentang arti mengenang tidak semua hal pahit dari mengenang harus di lupakan, itu bisa menjadi pembelajaran"...
"satu hal yang tidak akan pernah berubah bahwa sejauh apa pun kaki melangkah, hati kita akan selalu menemukan arah pulang menuju satu tempat yang paling tepat: rumah."...
2 komentar
Terima kasih
ReplyDeleteGood
ReplyDelete